Kiat menulis lagu
1. Lirik dan Melodi
Menciptakan lagu-lagu populer dan berkualitas dimulai jauh sebelum Anda masuk ke studio rekaman. Landasan komposisi yang sukses adalah lirik yang bagus dan melodi yang menarik. Bahkan mikrofon vokal paling canggih sekalipun tidak akan bisa menyimpan lagu jika liriknya membosankan dan melodinya tidak dapat diingat.
Saya selalu heran betapa banyak musisi rumahan yang mulai mendiskusikan peralatan dan teknik rekaman bahkan sebelum lagunya ditulis. Sebelum Anda berpikir untuk merekam, Anda harus memiliki lagu yang bagus. Anda tidak dapat merekam sesuatu yang belum ada.
Meskipun istilah “hit” sangat subjektif, saya yakin lagu yang sukses memiliki beberapa karakteristik utama.
Bahan 1: Melodi yang Berkesan
Melodi itulah yang membuat sebuah lagu berkesan dan melekat di benak pendengarnya. Jika baris melodi Anda terlalu sederhana atau membosankan, maka akan cepat terlupakan. Cobalah untuk menciptakan melodi yang mudah diingat dan membuat Anda ingin mengulanginya berulang kali.
Bahan 2: Lirik yang Berkesan
Lirik sebuah lagu harus terkait erat dengan melodinya. Ini tidak harus berupa pemikiran filosofis yang mendalam – cukup satu baris atau frasa kuat yang akan melekat di benak pendengar. Lirik yang bagus dipadukan dengan melodi yang menarik akan membuat lagu Anda mudah diingat.
Bahan 3: Elemen yang Tidak Biasa
Sebagian besar lagu mengikuti struktur standar: bait, chorus, bait, chorus, dll. Meskipun hal ini normal, menambahkan elemen yang tidak biasa dapat membuat lagu Anda unik. Ini bisa berupa perubahan aransemen yang tidak terduga, instrumen yang tidak biasa, atau teknik vokal yang unik. Pendengar menyukai momen yang membuat mereka berkata, “Wow!”.
Apa pun genrenya, baik EDM, rock, jazz, atau pop, tujuan Anda adalah menciptakan melodi yang menarik, lirik yang mudah diingat, dan setidaknya satu elemen yang tidak biasa pada lagu tersebut. Ini adalah tugas yang sulit, namun dengan pengalaman muncullah keterampilan: semakin banyak Anda mengerjakan lagu, semakin baik jadinya.
Ingatlah bahwa menciptakan musik adalah pekerjaan yang membutuhkan konsistensi dan ketekunan. Jangan duduk diam dan menunggu inspirasi muncul – perlakukan penulisan lagu sebagai sebuah pekerjaan dan Anda akan melihat bagaimana komposisi Anda akan mulai meningkat. Anda bisa menjadi penulis lagu hebat jika Anda bekerja keras dan menerapkan ketiga bahan utama ini.
2. Penataan dan perencanaan
Tahapan pengerjaan aransemen dan perencanaan sebuah lagu seringkali dianggap remeh bahkan terkadang diabaikan sama sekali oleh para musisi. Namun, pada tahap inilah fondasi untuk jalur yang sukses diletakkan, dan mengabaikannya dapat mempengaruhi hasil akhir secara signifikan.
Mengaransemen dan merencanakan bukan hanya sekedar memilih instrumen dan suara. Ini adalah keseluruhan proses yang mencakup keputusan tentang bagaimana dan kapan berbagai elemen lagu akan dibunyikan. Tujuan mengaransemen bukan sekadar menambah variasi, melainkan menciptakan narasi musik dinamis yang terus menarik perhatian pendengar dari awal hingga akhir.
Pikirkan tentang bagaimana lagu Anda akan dirasakan jika diputar di radio. Seberapa besar kemungkinan pendengar akan tetap bersama Anda setelah bait dan refrain pertama jika lagu tersebut tidak menawarkan sesuatu yang baru? Jika lagunya terdengar monoton, pendengarnya bisa cepat kehilangan minat.
Lagu hits modern sering kali menghindari monoton berkat aransemen yang dipikirkan dengan matang. Komposer menggunakan berbagai teknik untuk memastikan bahwa setiap pendengaran membawa sesuatu yang baru. Berikut beberapa metode yang membantu menjaga perhatian penonton:
- Efek Vokal: Misalnya, menggunakan efek tabung atau distorsi untuk menciptakan suara yang unik;
- Perkusi: Menambahkan shaker, rebana, dan elemen perkusi lainnya;
- Instrumen Baru: Memperkenalkan synthesizer, string, atau pad;
- Bagian Vokal: Memperkenalkan bagian atau harmoni vokal tambahan;
- Perubahan Aransemen: Menambah bagian-bagian gitar baru atau mengubah yang sudah ada;
- Perubahan Tempo: Memperlambat atau mengubah tempo pada momen-momen penting.
Setiap perubahan harus ditempatkan secara strategis pada poin-poin penting dalam lagu. Misalnya, Anda bisa memulai dengan aransemen lengkap untuk bait pertama, lalu beralih ke aransemen yang lebih sederhana hanya dengan vokal dan gitar. Atau Anda dapat membagi lagu menjadi beberapa bagian di mana setiap bagian memiliki ruang soniknya sendiri, sehingga menciptakan variasi dan minat.
Tujuan dari sebuah aransemen adalah untuk membawa pendengar pada perjalanan musik yang menarik dan unik. Anda tidak ingin hanya mengulangi hal yang sama berulang kali, tetapi menawarkan perspektif baru yang menarik di setiap poin dalam lagu.
Proses menciptakan suatu penataan memerlukan kemampuan untuk menemukan keseimbangan antara penggunaan semua elemen yang tersedia dan menghindari redundansi. Anda perlu memahami kapan dan bagaimana memperkenalkan elemen baru agar pendengar tetap tertarik dan tidak membuat mereka kewalahan. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang dan pendekatan yang cermat pada setiap bagian komposisi.
Ambil lagu Anda dan pelajari dengan cermat. Tentukan hal baru dan menarik apa yang bisa Anda tawarkan di setiap bagian. Setelah Anda mampu mengisolasi dan menganalisis perbedaan dan momen unik dalam komposisi Anda, Anda siap untuk langkah berikutnya.
3. Rekaman
Setelah lagu Anda siap dan aransemennya selesai, tahap rekaman dimulai, yang sangat menentukan keberhasilan lagu Anda. Tahap ini, yang disebut pelacakan, sangat penting dan memerlukan pendekatan yang serius. Meskipun banyak musisi percaya bahwa keajaiban sesungguhnya terjadi pada tahap mixing, rekamannya harus dilakukan dengan perhatian yang sama.
Pada tahap ini, ide menjadi kenyataan, dan kualitas rekaman secara langsung mempengaruhi hasil akhir. Namun seringkali studio rumahan menghadapi masalah kecerobohan dan tergesa-gesa, yang dapat memperburuk produk akhir secara signifikan. Jangan biarkan ini terjadi!
Berikut tiga aturan utama yang akan membantu Anda mencapai hasil yang lebih baik selama proses perekaman:
- Tidak usah buru-buru. Pencatatan harus menyeluruh dan bijaksana. Setiap suara, setiap nada penting. Pastikan Anda meluangkan cukup waktu untuk menyiapkan peralatan dan memeriksa suara sebelum mulai merekam;
- Dekati perekaman dengan hati-hati. Gunakan setiap pengambilan untuk meningkatkan suara. Jangan perlakukan rekaman sebagai fiksasi sederhana – ini adalah dasar dari lagu Anda. Materi yang terekam dengan baik akan memudahkan pekerjaan pada tahap selanjutnya dan akan meningkatkan kualitas produk akhir;
- Periksa kualitas rekaman. Dengarkan materi rekaman secara teratur untuk memastikan kualitasnya baik. Jika ada yang tidak beres, jangan takut untuk merekam ulang. Ini akan membantu menghindari banyak masalah selama mixing dan mastering.
Jangan lupa bahwa pelacakan bukan hanya proses teknis, tetapi tahapan penting yang menentukan corak keseluruhan komposisi Anda. Dekati dengan serius dan hati-hati, dan Anda akan melihat bagaimana lagu Anda akan mulai terdengar persis seperti yang Anda inginkan.
Aturan 1. Penempatan mikrofon adalah kunci keberhasilan perekaman
Ini bukan hanya tentang memilih mikrofon yang tepat, tetapi juga tentang menempatkannya dengan benar. Posisi mikrofon di dalam ruangan dapat memberikan perbedaan besar pada suara. Bahkan sedikit perubahan jarak dari sumber suara dapat berdampak nyata pada hasil akhir. Jangan membatasi diri Anda pada metode standar, seperti menempatkan mikrofon tepat di depan amplifier. Luangkan waktu untuk bereksperimen hingga Anda menemukan penempatan optimal yang paling akurat menyampaikan gambar suara yang ingin Anda capai.
Aturan 2. Jangan berlebihan dengan volume
Salah satu kesalahan paling umum adalah merekam pada level paling keras. Banyak musisi percaya bahwa mereka perlu merekam sekeras mungkin, namun hal ini dapat menyebabkan distorsi. Atur level input ke 50-75% dari nilai puncak untuk menghindari kliping dan menjaga rekaman tetap bersih. Ini akan membuat instrumen Anda terdengar jernih dan musikal.
Aturan 3. Pendekatan Perekaman Seperti Produser
Dalam sebuah studio, selain engineer, biasanya ada produser yang menentukan seperti apa suara akhir yang seharusnya. Anda harus mengambil kedua peran – insinyur dan produser. Sebelum Anda mulai merekam, tentukan suara apa yang ingin Anda capai. Bangun gambaran sonik lagu tersebut dalam pikiran Anda dan berusahalah untuk mentransfernya ke rekaman.
Coba gunakan teknik untuk mengembangkan keterampilan Anda sebagai produser: pilih tiga lagu favorit dan jelaskan suaranya menggunakan kata sifat. Seperti apa suara drumnya? Seperti apa vokalnya? Ini akan membantu Anda lebih memahami suara yang ingin Anda capai.
Mengikuti aturan ini akan membantu Anda mendapatkan suara berkualitas, meskipun proses perekaman mungkin memerlukan waktu dan latihan. Ingatlah bahwa rekaman adalah seni yang berkembang seiring dengan pengalaman.
4. Mengedit
Perekaman audio digital modern memudahkan dan efisien dalam menyesuaikan dan menyempurnakan materi Anda, baik itu penampilan Anda sendiri atau karya musisi lain. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan era pengeditan pra-digital, ketika prosesnya jauh lebih padat karya dan rumit.
Sebelum adanya teknologi digital, teknisi suara menggunakan pisau cukur untuk memotong pita perekat dan menyambungnya dengan tangan. Saat ini, Anda dapat mengedit audio dengan langkah sederhana dan cepat di DAW tanpa kehilangan kualitas.
Namun, meskipun pengeditan digital sederhana, prosesnya memerlukan kehati-hatian. Pengeditan yang salah dapat dengan mudah merusak suara, menjadikannya tidak bernyawa dan tidak alami. Untuk menghindari masalah seperti itu, saya sarankan untuk membagi pengeditan menjadi empat langkah dasar:
Langkah 1. Bekerja dengan take
Hampir semua DAW memungkinkan Anda merekam beberapa kali pengambilan bagian yang sama. Misalnya, Anda dapat merekam beberapa versi vokal dan kemudian memilih momen terbaik untuk perakitan akhir. Sebelum Anda mulai mengedit, dengarkan semua pengambilan, identifikasi bagian terbaiknya dan rekam agar Anda tidak tersesat dalam prosesnya.
Langkah 2. Mengedit vokal (autotune)
Menggunakan autotune dan alat koreksi nada lainnya adalah praktik umum di studio. Bahkan vokalis berpengalaman pun bisa membuat kesalahan saat merekam, meskipun mereka punya kemampuan panggung. Korektor nada akan membantu Anda menghilangkan ketidakakuratan kecil dan meningkatkan suara. Anda tidak boleh bergantung sepenuhnya pada autotune, tetapi ini dapat meningkatkan kualitas rekaman secara signifikan jika digunakan dengan bijak.
Dengan mengikuti aturan ini, Anda akan dapat mengedit rekaman Anda dengan baik, menjaga ekspresi dan keaktifannya. Ingatlah bahwa mengedit adalah seni yang membutuhkan latihan dan perhatian.
Langkah 3. Menghapus Suara yang Tidak Diinginkan
Setelah Anda selesai merakit take dan memperbaiki vokal, langkah selanjutnya adalah menghilangkan suara yang tidak diinginkan. Saat merekam vokal, ini mungkin merupakan suara yang tidak disengaja seperti desahan, desahan, dan bibir tertutup. Suara-suara kecil ini dapat mengalihkan perhatian dari melodi utama dan membuat rekaman terdengar kurang profesional.
Untuk instrumen, ini mungkin suara acak, seperti suara gitar yang tidak wajar yang disebabkan oleh sentuhan senar secara tidak sengaja, atau suara asing lainnya yang masuk ke bidang mikrofon. Saya telah mendengar banyak lagu yang suara napas vokalisnya yang terengah-engah atau suara-suara lain yang tidak diinginkan telah merusak kesan keseluruhan. Sedikit lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk menghilangkan ketidaksempurnaan kecil ini dapat meningkatkan suara trek secara signifikan, menjadikannya terdengar lebih bersih dan profesional.
Ada beberapa pendekatan yang berbeda dalam proses ini: beberapa insinyur memilih untuk menghilangkan seluruh suara yang tidak perlu, bahkan yang paling halus sekalipun, sementara yang lain memilih pendekatan yang lebih selektif. Saya menggunakan metode hybrid, mencoba menemukan keseimbangan. Ketidaksempurnaan kecil dapat menambah kehidupan dan dinamika pada trek, jadi penting untuk hanya menghilangkan suara yang benar-benar mengganggu pengalaman.
Terlalu banyak pembersihan dapat membuat suara menjadi steril dan tidak bernyawa, sedangkan terlalu sedikit perhatian pada langkah ini akan menghasilkan audio yang berlumpur dan tidak menyenangkan. Temukan media yang membahagiakan agar suara Anda jernih namun tidak kehilangan kealamiannya.
Kiat mengedit
Saat bekerja dengan rekaman drum multi-track, pastikan semua track dikelompokkan. Ini akan memungkinkan Anda memanipulasi semua trek sekaligus, menghindari masalah fase dan sinkronisasi. Ingatlah juga untuk melakukan crossfade sedikit pada setiap pengeditan untuk menghindari klik dan pop.
Langkah 4: Kuantisasi Bass dan Drum
Mengedit materi rekaman menawarkan banyak kemungkinan, namun sering kali musisi terjebak dalam koreksi berlebihan, mencoba memperbaiki segalanya. Penting untuk diingat: hanya perbaiki elemen-elemen yang benar-benar memerlukan koreksi.
Setelah Anda selesai membersihkan gitar dan vokal, langkah selanjutnya adalah melakukan kuantisasi bass dan drum. Namun, proses ini harus dilakukan dengan hemat, hanya memperhatikan ketidakkonsistenan yang terlihat jelas. Jangan mencoba menyelaraskan setiap pukulan dan nada dengan sempurna ke grid. Lebih baik fokus memperbaiki perbedaan yang signifikan dan kesalahan yang jelas, dan membiarkan sisanya apa adanya.
Aturan utama saat mengedit materi rekaman adalah menyadari bahwa koreksi apa pun, bahkan koreksi kecil sekalipun, dapat berdampak signifikan pada keseluruhan suara. Terkadang koreksi kecil dapat meningkatkan kualitas lagu secara signifikan, namun ada kalanya terlalu banyak pengeditan dapat merusak lagu. Jadi usahakan agar suaranya tetap alami dan lakukan koreksi hanya di tempat yang benar-benar diperlukan.
Pendekatan kuantisasi yang tepat akan membantu menjaga trek Anda tetap hidup dan dinamis, sekaligus menghindarinya menjadi terlalu steril dan kehilangan karakter asli lagu tersebut.
5. Pencampuran musik
Perekaman menangkap musik, pengeditan menyempurnakannya, dan pencampuran menghidupkannya, memungkinkan trek melampaui speaker dan mengesankan pendengar.
Mixing adalah tahap kunci di mana semua elemen yang terekam bersatu membentuk satu kesatuan yang kohesif. Dengan menggunakan panning, penyesuaian level, pemerataan, kompresi, dan berbagai efek, Anda menghilangkan kelemahan instrumen dan menonjolkan kekuatannya. Proses ini penting untuk membuat lagu Anda terdengar harmonis dan profesional.
Beberapa musisi meremehkan pentingnya mixing, sementara yang lain mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu di panggung ini. Faktanya, pencampuran tidak hanya penting, tetapi juga merupakan proses yang cukup mudah dan tidak memerlukan usaha berlebihan jika dilakukan dengan benar.
Untuk mendapatkan suara yang sempurna, dengan hanya sedikit penyesuaian “kosmetik” pada volume dan panning yang tersisa, ada baiknya membagi proses mixing menjadi lima fase utama. Pendekatan ini akan membantu Anda secara sistematis dan efisien menghasilkan suara terbaik pada trek Anda.
Fase 1. Volume dan Panning
Langkah pertama dan terpenting dalam proses pencampuran adalah mengatur tingkat volume dan penggeseran. Mainkan trek dalam satu putaran dan fokus untuk memastikan bahwa setiap instrumen seimbang dengan benar. Penting agar tidak ada satu elemen pun yang mendominasi atau menarik terlalu banyak perhatian. Setiap instrumen harus memiliki tempatnya masing-masing dalam campurannya sehingga gambaran keseluruhan terdengar harmonis dan seimbang. Pada tahap ini, jangan terganggu oleh efeknya. Tujuan utama Anda adalah mendapatkan suara yang bersih dan seimbang hanya dengan menggunakan volume dan panning.
Tahap 2. Pemerataan
Ekualisasi adalah alat yang ampuh untuk menciptakan suara yang bersih dan menyenangkan. Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan frekuensi yang tidak perlu, menyoroti kekuatan masing-masing instrumen dan menciptakan ruang dalam mix. Cara terbaik adalah menggunakan EQ subtraktif, yang melibatkan menghilangkan frekuensi daripada meningkatkannya. Hal ini membantu menciptakan suara yang jernih dan bersih di mana setiap instrumen mengambil tempatnya dan tidak menenggelamkan instrumen lainnya. Dengan cara ini, Anda akan memberikan ruang untuk semua elemen dalam campuran.
Tip Pencampuran
Rahasia utama pencampuran yang sukses adalah keseimbangan. Jika Anda fokus untuk menciptakan keseimbangan yang harmonis antara semua trek dan instrumen, proses mixing akan menjadi lebih mudah dan hasilnya akan lebih profesional.
Fase 3. Kompresi
Setelah EQ, lanjutkan ke kompresi. Kompresor mungkin tampak seperti alat yang rumit, namun kemampuannya luar biasa. Dengan kompresi, Anda tidak hanya dapat mengontrol tingkat volume, tetapi juga menambahkan kepadatan dan dinamika pada trek. Bayangkan kompresor sebagai fader volume otomatis yang membantu mengontrol perubahan dinamis dalam trek, menjadikan suara lebih seimbang dan kaya.
Fase 4. Gema dan Penundaan
Setelah campuran Anda seimbang dan ditingkatkan dengan EQ dan kompresi, lanjutkan ke efek suasana seperti reverb dan penundaan. Efek ini menambah kedalaman dan volume, menjadikan trek lebih hidup dan organik. Jangan berlebihan dalam memberikan efek ini, karena suara akan menjadi kabur dan tidak jelas. Reverb membantu menyatukan semua elemen ke dalam satu ruang suara, dan penundaan menambah volume dan menghidupkan instrumen yang terdengar terlalu kering.
Fase 5. Otomatisasi
Otomatisasi adalah tahap tambahan namun sangat berguna. Ini memungkinkan Anda membuat trek lebih dinamis dan menarik. Program modern memungkinkan Anda mengontrol parameter plug-in, instrumen, dan kontrol secara otomatis di berbagai bagian komposisi. Gunakan otomatisasi untuk menyorot aksen, mengubah volume dan panning masing-masing instrumen, serta mengaktifkan dan menonaktifkan efek, yang akan menciptakan variasi dan individualitas dalam campuran.
Mixing adalah seni yang memberi kehidupan, keindahan, dan kedalaman pada sebuah lagu. Untuk melihat dampaknya, bandingkan pecahan sebelum dan sesudah pencampuran. Perubahan sederhana dapat meningkatkan suara secara signifikan dan membuat komposisi lebih cerah dan kaya.
6. Menguasai
Kami telah mencapai tahap penting dalam proses pembuatan trek Anda – mastering. Ini adalah langkah terakhir sebelum lagu Anda siap dirilis.
Mastering sering kali menjadi topik yang membingungkan bagi musisi baru yang mungkin secara keliru percaya bahwa proses inilah yang membuat sebuah lagu menonjol. Pada kenyataannya, mastering adalah proses rumit dan halus yang menyelesaikan sebuah lagu dan mempersiapkannya untuk dirilis.
Mastering pada awalnya dimaksudkan untuk menyiapkan materi audio untuk direkam pada media fisik seperti piringan hitam atau compact disc. Meskipun prosesnya telah disesuaikan dengan format digital modern, tujuannya tetap sama. Para profesional master menambahkan sentuhan akhir seperti pemerataan, kompresi, dan penyesuaian lainnya untuk menyempurnakan lintasan.
Tanpa membahas terlalu banyak detail teknis, penting untuk memahami esensi dari penguasaan: ini adalah tahap akhir yang memastikan bahwa trek terdengar berkualitas tinggi di semua perangkat dan platform. Ini adalah momen ketika kekuatan komposisi Anda ditekankan, ketidaksempurnaan kecil dihilangkan, dan siap untuk dirilis.
Langkah 1: Bandingkan dengan Campuran Profesional (Jalur Referensi)
Setelah Anda selesai mencampur trek, penting untuk memastikannya terdengar seperti rekaman profesional. Membandingkan dengan trek referensi adalah cara efektif untuk meningkatkan suara akhir komposisi Anda.
Pilih trek profesional dengan gaya musik yang sama dengan milik Anda dan impor ke proyek Anda. Kurangi volume trek referensi ke level campuran Anda dan dengarkan kedua trek satu per satu. Ini akan membantu Anda mengidentifikasi kekurangan apa pun dan menentukan perbaikan apa yang diperlukan untuk membawa trek Anda ke standar kualitas komersial.
Penyesuaian EQ kecil pada saluran master dapat meningkatkan suara lagu Anda secara signifikan, membawanya lebih dekat ke tingkat profesional dan meningkatkan pengalaman keseluruhan.
Kiat Menguasai
Saat menerapkan pemrosesan apa pun selama tahap mastering, seperti pemerataan atau pelebaran stereo, penting untuk tidak melebihi nilai puncak yang diizinkan (pembatas adalah pengecualian dalam kasus ini). Ingatlah bahwa kenyaringan tidak selalu sama dengan kualitas – otak kita dapat merasakan suara keras sebagai kualitas yang lebih tinggi, namun ini hanyalah ilusi. Selalu awasi sistem pemantauan Anda!
Langkah 2: Mencapai Kenyaringan Komersial
Setelah mix Anda mencapai level track profesional, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan volume ke level standar industri.
Campuran yang terdengar bagus di DAW Anda mungkin terlalu pelan saat diputar di sistem lain. Untuk mengatasi masalah ini, gunakan pembatas. Anda tidak memerlukan perangkat lunak tambahan apa pun — DAW Anda sudah memiliki semua alat yang Anda perlukan. Atur pembatas pada saluran master dan tingkatkan volume ke tingkat yang diinginkan sehingga trek Anda terdengar setara dengan rekaman komersial lainnya.
Meskipun mastering adalah proses yang lebih kompleks, untuk studio rumahan, cukup fokus pada dua tugas utama: membandingkan trek Anda dengan campuran profesional dan menggunakan pembatas untuk mencapai tingkat kenyaringan yang diinginkan. Langkah-langkah ini akan membantu Anda membuat trek berkualitas yang siap dipublikasikan.
Saatnya Membuat Musik
Sekarang Anda memiliki rencana langkah demi langkah untuk membuat trek berkualitas di studio rumah Anda. Anda memahami bahwa lagu yang sukses dimulai dengan lagu dan aransemen yang bagus, dan rekaman adalah tempat keajaiban terjadi. Kelemahan instrumen dapat diperbaiki pada tahap mixing.
Yang tersisa hanyalah mulai melakukan! Menulis, merekam, mencampur, dan merilis musik secara terus-menerus adalah jalan menuju penguasaan. Dan bagian terbaik dari proses ini adalah Anda melakukan apa yang Anda sukai.